Desain Simulasi

Salah satu teknik yang handal untuk menggali informasi dan data-data penting dari responden adalah menggunakan simulasi. Inti dari simulasi adalah menyajikan suatu tugas yang memiliki kemiripan dengan tugas-tugas yang dialami oleh responden baik berupa:

  • Tugas Pribadi
  • Tugas Kelompok (tugas pribadi terkait dengan bagian atau bidang lain)
  • Tugas Organisasional.
Tugas pribadi memiliki cakupan yang paling mendasar terkait dengan kompetensi yang ingin digali dan hal ini terkait dengan kompetensi-kompetensi diri (kemampuan, motivasi, pengembangan diri dll). Sementara tugas kelompok berkaitan dengan tugas-tugas responden yang berhubungan dengan bagian atau bidang lain, baik internal maupun eksternal organisasi. Tugas yang paling meluas adalah tugas organisasional, bagaimana responden menyikapi visi dan misi organisasi dan sejauh mana responden dapat menjalankan sesuai dengan keinginan organisasi.

Berbagai simulasi dapat dirancang dalam proses assessment center sesuai kebutuhan dari bidang tugas dan karakteristik organisasi. Contoh simulasi yang paling sering dipakai adalah simulasi In-Basket. Selain itu berupa expert panel, responden sebagai sumber ahli dan mempresentasikan pandangan, rencana kerja dan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam suatu proyek yang disimulasikan. Ada pula simulasi presentasi, dimana responden ditugaskan menjual baik berupa ide atau gagasan, produk atau goal setting tertentu dihadapan penilai.
Simulasi digunakan sebagai alat penilaian karena memenuhi berbagai pertimbangan penting, yaitu pengamatan langsung dari responden terkait tugas tertentu. Selain itu dalam simulasi menunjukkan kinerja riil terhadap suatu masalah dan menunjukkan sikap yang dapat langsung terlihat dari pengamatan.Simulasi sebagai perwujudan realitas pekerjaan oleh karena itu simulasi harus memiliki beberapa pertimbangan, yaitu:
  • Dapat memberi stimulasi kepada responden dalam menunjukkan kemampuan.
  • Memunculkan kemampuan dan pemahaman responden.
  • Responden terbiasa dengan simulasi tersebut karena menunjukan kemiripan dengan kenyataan pekerjaan.
  • Memiliki standar sama pada setiap level kelompok responden.
  • Dapat sebagai alat pembeda antar responden dari prestasi yang diperoleh dari simulasi.
Simulasi baik berupa, In-Basket atau In-Tray, Expert Panel, Diskusi Kelompok, Presentasi atau model simulasi lain membutuhkan rancangan atau skenario, yaitu suatu deskripsi keseluruhan tentang berbagai gagasan yang ada dan dapat terungkap secara realistis. Seperti halnya skenario dalam dunia seni, maka skenario dari simulasi mensyaratkan garis besar agar dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan dalam proses assessment center, yaitu:
  • Landasan cerita; suatu kondisi atau kejadian tertentu sebagai latar belakang masalah.
  • Domain bisnis dan berbagai isu yang memiliki kemiripan dengan kondisi nyata organisasi.
  • Target; sampai sejauh mana simulasi akan optimal dilakukan oleh responden.
Landasan cerita/masalah berarti kondisi atau kejadian tertentu sebagai latar belakang masalah. Agar landasan cerita dapat sesuai dengan harapan organisasi, maka harus mengacu pada latar belakang organisasi tersebut dan memiliki berbagai elemen yang perlu dipertimbangkan, diantaranya: situasi terukur, batasan tugas jelas, kejelasan peran, siapa yang melakukan dan tugas-tugas definitif dapat dijelaskan.
Perlu pula diperhatikan pemilihan simulasi harus sesuai dengan kompetensi yang akan diukur. Misalkan kompetensi-kompetensi yang akan diukur banyak berkaitan dengan pengelolaan hubungan seperti kerjasama, kepemimpinan, pengembangan orang lain maka simulasi yang paling cocok adalah berupa diskusi kelompok.
Apabila kompetensi yang akan digali banyak berkaitan dengan kemampuan diri seperti kemampuan analisa, konsep, pengambilan keputusan, perencanaan maka simulasi yang paling sesuai adalah In-Basket atau In-Tray.